Friday 1 August 2008

Tinjauan dan Studi Pustaka

Dalam menulis proposal ataupun laporan hasil kerja dalam bentuk tugas akhir, skripsi, thesis ataupun dalam kegiatan kerja di perusahaan atau masyarakat, studi pustaka ataupun literature review sangat diperlukan untuk memberikan dasar/landasan yang kuat mengenai kenapa kita memilih tema tertentu, kenapa kita menerapkan metode tertentu dan bukan metode yang lainnya atau sekedar memberi dasar/landasan teori yang menjadi fondasi lingkup pekerjaan yang ingin kita laporkan. Tulisan ini mengetengahkan beberapa langkah utama yang mungkin berguna bagi kita dalam mempersiapkan suatu studi pustaka atau literature review.

Tapi sebelum menjelaskan langkah-langkah tersebut ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu:

  • Studi pustaka atau literature review ‘BUKAN RANGKUMAN’ tapi merupakan ‘CERITA ILMIAH’ yang memuat kritik dan evaluasi
  • Studi pustaka atau literature review harus memuat ‘DAFTAR PUSTAKA’ yang dijadikan sumber bacaan secara lengkap dan melakukan ‘CITING’ terhadap daftar pustaka tersebut secara lengkap juga. Contoh cara melakukan CITING terhadap DAFTAR PUSTAKA bisa dilihat di bagian bawah tulisan ini.

Langkah-Langkah Pembuatan Studi Pustaka atau Literature Review

  • Mencari sumber-sumber untuk bahan studi pustaka atau literature review : sumber daftar pustaka yang paling bagus adalah buku, artikel jurnal yang sudah di peer-review, artikel proceedings yang telah di-peer review, dan technical report dari institusi pendidikan atau organisasi lainnya yang berhak untuk mengeluarkan. Perhatikan dulu secara sekilas apakah sumber tersebut sesuai dengan studi pustaka atau literature review yang akan dibuat. Hal-hal yang bisa diperhatikan untuk melihat kesesuaian sumber-sumber tersebut antara lain daftar isi, abstrak, heading dan sub-headings atau ‘DOCUMENT STATEMENT’ (kalimat terpenting di dalam suatu tulisan; biasanya terdapat di bagian akhir pendahuluan dari suatu tulisan).
  • Mengevaluasi isi yang dimuat di dalam sumber-sumber tersebut : tujuan dari pembuatan suatu studi pustaka atau literature review adalah untuk membuat cerita ilmiah yang memasukkan unsur evaluasi dan kritisisi terhadap hal-hal yang pernah dikemukakan orang lain. Evaluasi harus diberikan se-objektif mungkin baik evaluasi pendukung maupun yang bersifat melemahkan. Beberapa tips yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pengevaluasian suatu sumber antara lain dengan melakukan ‘SKIMMING’ (yang arti literalnya meluncur; merefer kepada membaca cepat sambil menangkap intisari bacaan sumber; intisari yang ditangkap mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi dapat memberikan arahan bagi kita, apabila kita memerlukan informasi terkait di kemudian hari) dan ‘PARAGRAPH STATEMENT’ (kalimat yang terpenting dalam suatu paragraf; biasanya muncul di bagian awal dari suatu paragraf). Evaluasi juga dilakukan untuk melihat apakah penulis sumber tersebut adalah benar-benar orang yang mempunyai otoritas di dalam permasalahan yang diangkat. Hal ini bisa dihindari kalau kita hanya memakai ke-empat sumber yang saya sebutkan di atas (buku, jurnal, proceedings dan technical report; menghindari hasil searching yang tidak valid dari Google atau sistem searching lainnya). Selain kevalidan sumber, perlu juga diteliti apakah metode, data dan penganalisaan yang digunakan oleh penulis sudah tepat atau belum. Disamping itu, perlu juga dianalisa apakah ada informasi yang sengaja disampaikan sebagian, tidak sebenarnya atau dihilangkan. Kemutakhiran sumber juga perlu untuk dijaga. Untuk informasi tertentu, terkadang perkembangannya begitu cepat, sehingga harus selalu berusaha mencari yang paling up-to-date.
  • Membuat summary terhadap isi sumber-sumber tersebut : summary (rangkuman) ini digunakan sebagai pengingat sumber yang pernah dibaca, sehingga pada saat menulis studi pustaka atau literature review, tidak perlu mengulang lagi untuk membaca sumber secara keseluruhan. Adapun hal-hal yang perlu untuk dicatat dalam rangkuman antara lain: Penulis, Tahun, Judul dan Sumber (Buku, Jurnal, Proceedings atau Technical Report) dari tulisan yang dibaca, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran. Selain hal-hal tersebut, hasil pengevaluasian terhadap sumber tulisan tersebut juga dimasukkan di dalam rangkuman. Sehingga kita tidak perlu membaca lagi untuk mendapatkan hasil evaluasi yang mungkin diperlukan.
  • Menulis studi pustaka atau literature review : rangkuman yang dibuat dalam tahapan sebelumnya dipergunakan sepenuhnya dalam menulis studi pustaka atau literature review. Hal-hal yang mungkin dimasukkan antara lain : persamaan dan perbedaan antara pengarang dan penelitian mereka, penelitian mana yang saling mendukung dan yang mana saling bertentangan, pertanyaan yang belum terjawab dan lain-lain. Untuk keperluan tersebut kita mungkin perlu untuk menata rangkuman dan mengelompokkannya berdasarkan beberapa kriteria yang kita perlukan seperti berdasarkan pada tema penelitian, jenis penelitian, pendukung atau penentang dll. Satu hal yang bisa dijadikan tips dalam menulis studi pustaka atau literature review adalah ‘PARAPHRASING’ (melakukan pengungkapan ulang terhadap pernyataan orang lain dengan cara berbeda dengan aslinya). Paraphrasing ini menghindarkan kita untuk mengutip secara langsung dan menghindarkan kita untuk menggunakan tanda petik terhadap pernyataan langsung tersebut.

Semoga bermanfaat!

Contoh penggunaan CITING terhadap DAFTAR PUSTAKA

[Kutipan Dari K-Means - Penerapan, Permasalahan dan Metode Terkait (Yudi Agusta, 2007), Halaman 53, Paragraf 3]

………. dataset tersebut.

Untuk keperluan seperti itu, beberapa peneliti [5,10,11] telah mengusulkan pengembangan metode K-Means yang secara khusus memanfaatkan kernel trik, dimana data space untuk data awal di-mapping ke feature space yang berdimensi tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan metode K-Means dengan kernel trik ini adalah bahwa data pada feature space tidak lagi dapat didefinisikan secara eksplisit, sehingga penghitungan nilai membership function dan centroid tidak dapat dilakukan secara langsung. Beberapa trik penghitungan telah diusulkan dalam menurunkan nilai kedua variabel yang diperlukan tersebut [5,10,11]. Dengan penerapan trik perhitungan terhadap kedua variabel tersebut, objective function yang digunakan dalam menilai apakah suatu proses pengelompokan sudah converge atau tidak juga akan berubah.

Gambar 1. Salah satu ………..

DAFTAR PUSTAKA
[1] …
[2] …
[3] …
[4] …
[5] Girolami, M. (2002). Mercel Kernel Based Clustering in Feature Space, IEEE Transactions on Neural Networks, Vol. 13, No. 3, pp. 761-766.
[6] …
[7] …
[8] …
[9] …
[10] Miyamoto S. and Nakayama, Y. (2003). Algorithms of Hard C-Means Clustering Using Kernel Functions in Support Vector Machines, Journal of Advanced Computational Intelligence and Intelligent Informatics, Vol. 7, No. 1, pp. 19–24.
[11] Miyamoto, S. and Suizu, D. (2003). Fuzzy C-Means Clustering Using Kernel Functions in Support Vector Machines, Journal of Advanced Computational Intelligence and Intelligent Informatics, Vol. 7, No. 1, pp. 25–30.
[12] …
[13] …
[14] …
[15] …
[16] …

Contoh Tinjauan Pustaka

Pengertian Model
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan (Departemen P dan K, 1984:75). Definisi lain dari model adalah abstraksi
dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai
tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas
dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya
(Simamarta, 1983: ix – xii).

disalin dari :

http://yudiagusta.wordpress.com

http://www.damandiri.or.id

No comments: